PERTEMUAN : Ketua Umum Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Ir. Rudi Kadarisman (ketiga kanan) bertemu Ketua Umum KONI Jawa Barat Ahmad Saefudin, Kamis (15/4/2021) membahaspersoalan Pelatda PON 2021 di ruang kerja KONI Jabar Bandung. PJ-Joel
BANDUNG, PelitaJabar – Ketua Umum Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Ir. Rudi Kadarisman akhirnya bertemu Ketua Umum KONI Jawa Barat Ahmad Saefudin, Kamis (15/4/2021) di ruang kerja Ketua Umum KONI Jabar lantai I Jalan Padjajaran No.37 A Bandung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Puji syukur kepada Tuhan, akhirnya kami bertemu Pak Ketua Umum KONI Jabar. Kami berdiskusi pada persoalan pelaksanaan Peltda PON 2021 di Papua. Walau pun ada perdebatan tapi juga menghasilkan solusi,” jelas Rudi kepada PJ Jumat siang (16/4/2021).
Dirinya menyatukan persepsi antara KONI sebagai orangtua dan POBSI adalah Cabor sebagai anak.
“Dimana sebuah kebijakan KONI pada Pelatda yg di Setralisasi di kota Bandung, yang akhirnya kami sebagai cabor mengerti bagaimana suatu saat di Papua akan dibikin dulu penampungan awal di barak,” tambahnya.
Tidak semua cabor difasilitasi oleh PB PON dalam persoalan hotel. Karena hotel hanya tersedia 6000. Sedangkan kebutuhannya kamar itu atletnya saja ada 12 ribu. Maka ada sekitar 6000 juga yang tidak mendapatkan hotel.
“Mungkin bisa saja ada dirumah rumah penduduk yang sudah dikoordinasikan KONI Jabar dan juga ada di barak,” ujarnya.
Mengapa tiga bulan ini ada di Mako Rindam ? “Ini adalah dalam rangka sebuah persiapan mental,” tegas Rudi.
Pada pertemuan dengan Ketua KONI Jabar ada juga komunikasi soal makanan yang dijanjikan akan diperbaiki bersama.
“Ketua KONI sangat respek dalam hal menerima masukan. Tidak hanya yang positif saja, tapi masukan lain untuk menyatukan persepsi pak Ketua KONI juga sangat respek sekali,” ujarnya.
Dirinya pribadi juga menyampaikan terimakasih pada Ketua Umum KONI dalam memfasilitasi kebutuhan kebutuhan atlet. Misalnya, kebutuhan stick biliar yang bagus, KONI memberikan bukan berarti apa yang kami sampaikan soal makanan dan tempat tidur lalu KONI menjadi jelek.
“Justru ini kritik. Yang menarik adalah begitu saya kritik dan berdebat, saya juga bisa di rasionalkan oleh Ketua KONI. Soal makan misalnya akan diperbaiki sama-sama. Termasuk masalah tempat tidur. Ini juga menjadi bahan diskusi,” tambah politisi Partai Demokrat itu.
Terkait tempat latihan yang sudah ditutup selama bulan puasa menyusul belum adanya surat ijin dari Walikota Bandung dan Dinas terkait, Ketua Umum KONI Jabar langsung merespon dan akan menghubungi Walikota langsung.
“Kami hanya minta dibuka untuk latihan atlet Pelatda. Terima kasih pak Ketua Umum KONI. Kami tetap berlatih dan para atlet dan pelatih tetap tidur di Mako Rindam. Dengan kesepakatan agar masalah makan dan tempat tidur dan lainnya dapat diperbaiki,” pungkasnya. Joel