BANDUNG, PelitaJabar – Untuk mengatasi banjir di kawasan ini, Gubernur Jawa-Barat Ridwan Kamil berharap proyek Sodetan Cisangkuy bisa segera diselesaikan. Menurutnya, Sodetan Cisangkuy bisa mempercepat surutnya banjir.
“Curug Jompong sudah dimaksimalkan, ini hanya bisa dikurangi kalau Sodetan Cisangkuy selesai. Tapi memang masih dikerjakan, target (selesai) Sodetan Cisangkuy itu akhir tahun (2020). Mudah-mudahan bisa kita percepat,” harap Kang Emil disela meninjau lokasi banjir Dayeuhkolot dan meninjau pengungsian warga di Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (1/04/2020).
Adapun banjir kali ini melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dirinya pun mengatakan, tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah merapatkan proses percepatan Sodetan Cisangkuy.
“Karena kalau Sodetan Cisangkuy itu selesai, maka air tidak banyak yang datang ke sini. Tapi karena proyek konstruksi itu butuh waktu, memang masih ada kendala, kami mohon maaf. Mudah-mudahan secepatnya selesai Sodetan Cisangkuy melengkapi Curug Jompong,” ucap Kang Emil.
Kang Emil juga menjelaskan, di tengah wabah COVID-19 saat ini, pengungsian para warga terdampak banjir juga diatur oleh sebuah prosedur tetap (protap), mulai dari pemberian masker hingga jarak sebesar 1-2 meter bagi pengungsi. Selain itu, akan dilakukan rapid test untuk para pengungsi di zona tertentu.
“Kepada zona-zona yang perlu diwaspadai, kami sudah mengirimkan (alat) rapid test juga untuk men-sampling pengungsi-pengungsi supaya bisa kita monitor. Kalau ternyata negatif (COVID-19) semua berarti situasi lebih aman terkendali,” kata Kang Emil.
Dalam peninjauan ini, Kang Emil sekaligus menyerahkan bantuan logistik dari Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar.
Adapun terdapat tiga titik lokasi bagi pengungsi di Kecamatan Baleendah, yakni di shelter Parunghalang sebanyak 44 Kepala Keluarga (KK) atau 144 orang jiwa, Masjid Al Huda Andir sebanyak 44 KK atau 141 jiwa, dan Gedung BPSK Kabupaten Bandung sebanyak 69 KK atau 234 jiwa. Rls