BANDUNG, PelitaJabar – Komite Olahraga Nasional Indonedia (KONI) Jawa Barat terpaksa memutar otak guna menyelamatkan proses pembinaan para atlet yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah(Pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 di Papua. Pasalnya dana hibah dari Pemprov Jabar tahun 2020 sebesar Rp. 300.853.306.752, tak semuanya terserap.
“Hampir 60 persen dana KONI ditarik ke kas negara untuk keperluan penanganan Covid-19. Mau ggak mau KONI terpaksa harus pandai-pandai mengaturnya,” jelas Dr. Yunyun Yudiana SPd.MPd kepada wartawan Kamis (10/09/2020), di ruang Kominfo KONI Jabar.
Koordinator Satlak Jabar Juara ini melanjutkan, anggaran tahun 2020 hanya cukup sampai Oktober. Sementara dua bulan kedepan November dan Desember dibutuhkan Rp. 600 juta untuk bisa melanjutkan Pelatda.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami tim Satlak tetap ingin semua berjalan normal dalam kondisi ketidaknormalan akibatpandemi Covid-19 ini. Pelatda harus tetap berjalan. Masa anak-anak harus berhenti latihanNofember dan Desember,” ucap Yunyun.
Atas arahan ketua umum KONI Jabar, akhirnya latihan di Nofember dan Desember dapat berjalan.
“Beberapa pos anggaran di bidang lain di geser-geser guna memenuhi dana untuk pelaksanaan Pelatda. Insya Allah mudah-mudahan semua berjalan baik,” ujarnya didampingi Wakabid Humas KONI Jabar Irfan Suryadiredja.
Pelaksanaan Pelatda PON dibagi dalam tiga metode. Latihan WorkFrom Home (WFH), secara desentralisasi dan sentralisasi.
“Berdasarkan metode ini, hak yang diterima atlet pelatih Pelatda pun berbeda. Tapi, paling tidak mereka tetap menerima haknya walau pun kecil,” jelas mantan Dekan FPOK UPI ini.
Kendati yang diterima atlet kecil hanya Rp. 1.250.000 ditambah suplemen Rp. 1.000.000, namun pihaknya merasa bangga.
“Saya terharu dan bangga. Hanya dengan rasa kecintaannya pada Jawa Barat si atlet tetap berlatih bersemangat dan bergairah. Padahal mereka itu atlet Nasional dan Internasional,” pungkasnya. Joel