Fokus dalam pekerjaan dan murah senyum kepada siapa pun. Tapi jangan tanya pula sikap tegas dan kerasnya. Itu pun melekat dalam kesehariannya.
Itulah sosok Ir. Yudi Diharja. Lelaki
berkulit putih lulusan Tehnik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) 1992 ini, begitu
disegani teman mau pun lawan. Baik dikalangan usaha atau pun lainnya.
Maka tidak heran kemana pun kakinya melangkah, Yudi yang akrab dipanggil Kang Yudi ini selalu banyak teman.
“Bagi saya banyak teman itu adalah kebahagian yang tidak dapat dinilai denganapa pun. Maka saya bilang kalau banyak teman itu banyak rezeki. Bukan banyak anak saja tapi juga banyak rezeki,” katanya sambil tersenyum.
Pada perbincangannya dengan PelitaJabar.Com belum lama ini, Kang Yudi baru saja menghadiri peresmian dojo karate teman akrabnya seorang Kepala Dinas Jasmani Angkatan Darat
(Kadisjasad). Brigjen. TNI. Khairul Anwar.
“Beliau teman dan sahabat saya. Sudah lama kenal dengan pak Jenderal ini. Beliau orangnya sama dengan saya sangat familiar dan tidak ada jaim jaimnya,” cerita dia.
Di dunia olahraga Kang Yudi bukanlah orang baru. Berawal kecintaanya dengan bukutangkis, dirinya dipercaya menjabat sebagai manejer dua kali. Masing-masing pada PON XVIII tahun 2012
di Pekanbaru, Riau dan PON XIX tahun 2016 di Bandung, Jawa Barat.
Berkat tangan dinginya prestasi atlet bulutangkis Jabar kala itu patut diacungin jempol karena meraih 2 emas beregu putra dan putri ditambah dua perak dan 4 perunggu.
“Waduh prestasi itu bukanlah karena saya manejernya. Tapi, memang karena para atlet kita yang bagus. Saya cuma mendukung dan pelengkap saja,”ucap Kang Yudi merendah.
Itulah sikap seorang Yudi. Dirinya tidak mau tampil ke depan saat prestasi tim olahraga yang dibuatnya menorehkan hasil yang patut diacungkan jempol.
Bagi Yudi, keberhasilan itulah adalah milik bersama. Karena setiap perjalanannya dengan organisasi memang Yudi lebih menekankan pada kebersamaan dan kekeluargaan.
“Sebuah keberhasilan yang kita raih jangan menganggap diri kitalah pahlawannya. Saya pun juga begitu. Tak mau merasa pahlawan. Nanti dibilang sok pahlawan lagi. Ha..ha..ha,” tegasnya.
Lama mengemban amanah dan dipercaya masuk dalam organisasi PBSI baik kota Bandung dan Jawa Barat tentu banyak hal yang dirasa. Tak ada jalan yang selalu mulus. Sewaktu-waktu pasti
ada jeleknya. Itu pun dirasakan pengusaha kelahiran 11 Agustus 1973 ini.
“Biasalah Kang. Saya mengalami hal kurang baik dalam hidup saya selama menjadi pengurus bulutangkis.Tapi semua itu saya pikir adalah teguran dari Allah buat saya. Saya yakin Allah punya
rencana lain untuk saya,” tuturnya sembari menarik nafas panjang.
Ternyata benar. Begitu tidak aktif di cabang olahraga bulutangkis Kang Yudi dilirik olahraga lain. Tidak tanggung -tanggung Kang Yudi di daulat menjadi pimpinan perguruan karate Kyushin
Ryu M Karate Do Indonesia (KKI) Jawa Barat. Sebuah perguruan karate terbilang senior.
“Ini mungkin yang Allah berikan kepada saya. Dulu membina bulutangkis, sekarang karate. Ada-ada saja. Tapi, Alhamdulillah ini cocok. Sesuai dengan kepribadian saya yang dibekali orang
tua keras dan disiplin. Apalagi KKI sebagian nafasnya adalah militer Angkatan Darat sebagai pembina cabang khusus karate,” Ucapnya.
Selain itu pria yang langsung
mendapat DAN III KKI ini kedekatannya dengan KKI dan militer sangat cocok sesuai bidang bisnis yang digelutinya.
“Pokokna mah cocoklah di karate. Ini menambah pengalaman saya di dunia olahraga,” Tambah Ketua Bidang Mobilisasi Sumber Daya, KONI Kota Bandung ini.
Tahun 2019 hingga 2023 Kang Yudi menjabat sebagai ketua umum KKI Jawa Barat.
Periode kepemimpinannya itu benar-benar dijalaninya dengan baik dan.penuh tanggungjawab Alhasil, baru beberapa bulan.menjadi Ketua umum KKI, Kang Yudi melakukan gebrakan dengan
membangun kepengurusan cabang KKI di Jawa Barat.
Sebelum Kang Yudi Ketua Umum KKI Jabar, jumlah cabang kita 17. Tapi, sejak Kang Yudi memimpin KKI Jabar, sudah 23 ditambah kemarin cabang khusus di Disjas,”kata Sekum KKI Jabar Erik M Zaki Anggara, SE, yang ikut nimbrung dalam perbincangan santai dengan Kang Yudi.
Lalu apa lagi Kang Yudi..?
“Saya gak tahu mau apalagi. Saya cuma menunggu kejutan apa lagi yang Allah berikan pada saya. Saya hobi olahraga. Saya hanya ikhlas dan siap mengemban apa saja terkait pembinaan olahraga. Yang penting setiap amanah yang dipercayakan, saya serius dan tidak main-main. Begitu yang saya lakukan waktu dipercaya menjadi manejer tim PON Jabar cabang bulutangkis lalu,” tegasnya.
Wajar jika dirinya tidak pernah setengah setengah dengan apa yang dilakukan. Karena Kang Yudi selalu memegang falasafah dalam hidupnya, “Total Dalam Bekerja, Kreatif Dalam Berkarya dan Loyal Dalam Mengabdi. Joelkarnain