BANDUNG, PelitaJabar – Mulai Februari 2024 manajemen ITC Kebon Kelapa mulai melangkah pada program promosi guna meningkatkan perdagangan yang selama ini terkesan lesu “darah”.
Demikian Ahmad Kustedi Ketua Perhimpunan Pemilik Penghuni Satuan Rumah Susun Pusat Perbelanjaan Kebon Kelapa (P3SRS P2K) kepada PJ Kamis (08/02/2024)
“Untuk promosi ITC Kebon Kelapa
Kebetulan ada beberapa tokoh yang peduli terhadap kebangkitan perdagangan di ITC Kebon Kelapa ini dari pihak luar yang membantu. Ada pak Jack Febrian Rusdi yang merupakan pakar IT dan pak Dr. Eddy RS, pakar keuangan,” kata Tedy.
Keduanya sangat membantu menghidupkan dan menggairahkan ITC Kebon Kelapa, agar magnetnya kembali menarik para konsumen.
“Mereka berdua peduli untuk kebangkitan ITC Kebon Kelapa. Lewat ide-ide cemerlang mereka, ITC mulai merangkak bangkit dan Alhamdulillah kembali ramai diikunjungi pembeli. Makasih Uda Jack dan Pak Eddy,” ucap Tedy.
Sementara Dr. Eddy RS, calon Anggota DPR RI dari partai Demokrat untuk Dapil Kota Bandung dan Cimahi.
“Pak Eddy melihat-lihat ITC Kebon Kelapa kebetulan beliau juga punya kios disana. Beliau prihatin melihat kondisi perdagangan di ITC, lalu mengundang saya dan bekerjasama untuk membangkitkan ITC Kebon Kelapa dengan program promosi. Beliau juga yang membiayai,” jelas Tedy.
Pada 3 dan 4 Februari 2024 lalu dilgelar Bazar Kuliner Minang.
Kegiatan itu langsung memberikan dampak positif pada perputaran uang dalam perdagangan di ITC Kebon Kelapa.
Inisiasi Eddy bersama Jack itu, membuktikan kepada masyarakat Kota Bandung bahwa ITC Kebon Kelapa masih beroperasional dan beraktifitas melayani masyarakat layaknya Mall lainnya.
Pada tanggal 10 Februari 2024 ITC Kebon Kelapa juga kembali menggelar Seni Barongsay dalam rangka menyambut Imlek.
Pada kesempatan itu Tedy juga menyampaikan kepada Pj bagaimana dirinya sempat mengalami berbagai ujian dan cobaan saat mengelola ITC Kebon Kelapa.
Terhitung dari Januari 2023 ITC Kebon Kelapa diambil P3SRS untuk pengelolaan sementara.
Ada batas?
“Ada batasnya, karena kita disini juga lagi memperjuangkan perihal perpanjangan HGB nya. Itu dulu dasarnya. Karena PT Elsana pengelola sebelumnya itu dalam perjanjian kerjasama dengan pihak pemerintah kota Bandung bentuknya BOT atau BGS Bangun Guna Serah selama 20 tahun diserahkan kepada Pemkot,” paparnya.
Namun, bukti kepemilikan kami itu, hak milik. Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHMSRS).
Berbeda dengan bukti kepemilikan pusat pusat perbelanjaan dibawah naungan Pemerintah Kota Bandung yang pada umumnya terbit suratnya itu SPTB atau dalam artian Surat Perijinan Tempat Berjualan,”jelas Tedy.
Ditambahkannya kalau SHMSRS itu dilindungi oleh Undang Undang Agraria.
“Jadi kami itu membeli ketika berakhir 20 tahun. Undang Undang memerintahkan dan Undang Undang berbicara dapat diperpanjang satu kali perpanjangannya yaitu 20 tahun. Kita dalam proses perjalanan itu,” ungkapnya.
Sejak Januari hingga April 2023, sangat ramai ramainya. Khususnya perihal masalah informasi dari pihak luar.
Bahkan ada yang menyebutkan jika Perhimpunan Pemilik Penghuni Satuan Rumah Susun Pusat Perbelanjaan Kebon Kelapa (P3SRS P2K) itu melakukan penyerobotan lahan untuk pengelolaan ITC Kebon Kelapa.
“Ada yang berfikiran negatif seperti itu kepada kami,”cerita Tedy.
Makanya Tedi ingin mematahkan isu negatif yang tersebar diluar sana. Termasuk beberapa media yang menulis berita “tentang penampakan sepi dan gelap ITC Kebon Kelapa Bandung” pada tanggal 21 September 2023.
“Kami patahkan hanya dengan memperlihatkan bukti kepemilikan kami. Ini SHM Sarusun. Artinya Sertifikat Hak Milik. Ini dilindungi oleh Undang Undang. Dan itu terpatahkan. Alhamdulillah,” jelas Tedy.
April hingga Agustus 2023 dia mulai melakukan evaluasi dan perbaikan.
“Perbaikan tidak henti hentinya kami lakukan hingga bulan Januari 2024.
Tedy meminta media yang menulis kurang baik itu, sebaiknya survey dan datang lagi ke ITC Kebon Kelapa dan lihat keadaan setelah diperbaiki oleh P3SRS P2K.
“Pengelola yang lama PT. Elsana tidak pernah menyentuh masalah perbaikan,” ucapnya.
Perbaikan tahap pertama di bulan September adalah penerangan di gedung satu sebanyak 600 titik.
Tahap kedua melakukan perbaikan kebocoran kebocoran air, tahap ketiga memperbaiki plafon plafon yang bolong-bolong dan tahap keempat juga memperbaiki mesin Travo listrik yang rusak.
Lainnya perbaikan saat mesin Travo listrik meledak di gedung 2.
Karena ITC Kebon Kelapa ini programnya adalah dari kita, untuk kita dan oleh kita, maka perbaikannya cepat. Siang mati, malam sudah bisa menyala lagi, pedagang pun sudah bisa berjualan lagi.
“Kita satu keluarga, satu dicubit, semua akan merasakan sakitnya,” pungkas Tedy didampingi
Ketua Badan Pengawas P3SRS P2K
Berly Berlian Haruman. Joel