Jelang Hardiknas 2018, HMI Garut Soroti Kinerja Dinas Pendidikan

- Penulis

Sabtu, 28 April 2018 - 20:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading


Loading

GARUT PelitaJabar

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rendahnya IPM sector Pendidikan sangat memperihatinkan, karena pendidikan merupakan unsur vital dalam kehidupan. Disadari atau tidak dalam menjalani proses kehidupan peranan dunia pendidikan sangatlah besar dan berkelanjutan untuk kehidupan selanjutnya. Untuk itu HMI Garut menuntut Pemkab Garut untuk segera melakukan perbaikan di bidang Pendidikan.

Rendahnya IPM Kabupaten Garut tentunya berdampak negative terhadap kehidupan masyarakat dan angka kemiskinan. Hal ini disampaikan pengurus HMI Garut, Ginan Abdul Malik dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (28/4/2018).

Ginan mengungkapkan berdasarkan data yang diperoleh HMI Garutbahwa angka kemiskinan di Kabupaten Garut, pada kisaran 12,86 persen atau sekitar 3.00 ribuan jiwa. Untuk itu, salah satu upaya meningkatkan IPM yaitu sector pendidikan harus berkualitas. Pendidikan yang berkualitas sangat mempengaruhi kesehatan dan menekan kemiskinan masyarakat.

Untuk tercapainya pendidikan yang berkualitas harus ditopang dengan sistem pendidikan yang baik dan sumber daya manusia yang baik di dalamnya. Seperti sumber daya manusia yang profesionalitas, proporsionalitas, kepastian hukum dan akuntabel. Agar pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan peserta didik yang berkualitas pula, sesuai tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, ujarnya.

Dikatakan, Ginan, sudah seharusnya Pemkab Garut melalui Dinas Pendidikan mampu menyelenggarakan pendidikan secara integritas dan bersih dari peraktik korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan UU ASN No.5 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan kebijakan dan manajeman ASN. Serta pengawasaan dan pembinaan dalam pelaksanaan kebijakan sesuai PP no 12 tahun 2012 tentang pembinaan dan pengawasaan penyelenggaraan pemerintah.

Namun sangat disesalkan menjelang peringatan HAri Pendidikan Nasional 2018 ( 2 Mei) dunia pendidikan di Kabupaten Garut harus ternodai dengan ditemukannya adanya penjualan “paksa buku” yang dilakukan oknum UPT yang mengatasnamakan pendidikan kepada pihak sekolah. Dengan jual paksa buku yang diduga dilakukan oknum UPT mengindikasikan adanya campur tangan dari pejabat dinas pendidikan.

Pertanyaannya, bagaimana pembinaan dan pengawasaan dinas pendidikan terhadap penyelenggaraan dunia pendidikan ? Bagaimana pendidikan kabupaten Garut dapat meningkat kalau lah dalam penyelenggaraannya masih oknum yang mencoba menarik keuntungan dengan cara jual paksa ke pihak sekolah., ujar Ginan penuh tanya.

Atas kejadian tersebut, HMI Cabang Garut menuntut Dinas Pendidikan harus menghilangkan tindakan pemaksaan (intervensi) penjualan apapun di dalam lingkup pendidikan. Disdik Garut harus bekerja sesuai asas profesionalitas, proporsionalitas dan akuntabilitas sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

HMI Garut juga mendorong kepada inspektorat dan DPRD untuk segera mengevaluasi kinerja dinas pendidikan Kabupaten Garut. Selain itu, HMI Garut juga mendorong kepada Kejari dan Polres Garut untuk segera mengusut permasalahan yang ada di tubuh dinas pendidikan Kab Garut.

Kita juga meminta semua pihak yang diduga melakukan perbuatan yang melanggar hukum untuk ditindak secara tegas. “Pihak DPRD, Kejari dan Polres Garut harus mengusut tuntas kasus di tubuh Disdik Garut,, terutama dugaan belanja Finger Print di sekolah-sekolah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Dzatzat Darajat kepada LogikaNews.Com mengatakan, pihaknya tidak mengetahui persoalan dugaan jual beli di Dinas Pendidikan. “Di Disdik Garut tidak ada pagu anggaran untuk belanja Finger Print. Surat dari HMI Garut sudah kami terima,” katanya. (Asep/ red

Rendahnya IPM Kabupaten Garut tentunya berdampak negative terhadap kehidupan masyarakat dan angka kemiskinan. Hal ini disampaikan pengurus HMI Garut, Ginan Abdul Malik dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (28/4/2018).

Ginan mengungkapkan berdasarkan data yang diperoleh HMI Garutbahwa angka kemiskinan di Kabupaten Garut, pada kisaran 12,86 persen atau sekitar 3.00 ribuan jiwa. Untuk itu, salah satu upaya meningkatkan IPM yaitu sector pendidikan harus berkualitas. Pendidikan yang berkualitas sangat mempengaruhi kesehatan dan menekan kemiskinan masyarakat.

Untuk tercapainya pendidikan yang berkualitas harus ditopang dengan sistem pendidikan yang baik dan sumber daya manusia yang baik di dalamnya. Seperti sumber daya manusia yang profesionalitas, proporsionalitas, kepastian hukum dan akuntabel. Agar pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan peserta didik yang berkualitas pula, sesuai tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, ujarnya.

Dikatakan, Ginan, sudah seharusnya Pemkab Garut melalui Dinas Pendidikan mampu menyelenggarakan pendidikan secara integritas dan bersih dari peraktik korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan UU ASN No.5 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan kebijakan dan manajeman ASN. Serta pengawasaan dan pembinaan dalam pelaksanaan kebijakan sesuai PP no 12 tahun 2012 tentang pembinaan dan pengawasaan penyelenggaraan pemerintah.

Namun sangat disesalkan menjelang peringatan HAri Pendidikan Nasional 2018 ( 2 Mei) dunia pendidikan di Kabupaten Garut harus ternodai dengan ditemukannya adanya penjualan “paksa buku” yang dilakukan oknum UPT yang mengatasnamakan pendidikan kepada pihak sekolah. Dengan jual paksa buku yang diduga dilakukan oknum UPT mengindikasikan adanya campur tangan dari pejabat dinas pendidikan.

payment options –

Pertanyaannya, bagaimana pembinaan dan pengawasaan dinas pendidikan terhadap penyelenggaraan dunia pendidikan ? Bagaimana pendidikan kabupaten Garut dapat meningkat kalau lah dalam penyelenggaraannya masih oknum yang mencoba menarik keuntungan dengan cara jual paksa ke pihak sekolah., ujar Ginan penuh tanya.

Atas kejadian tersebut, HMI Cabang Garut menuntut Dinas Pendidikan harus menghilangkan tindakan pemaksaan (intervensi) penjualan apapun di dalam lingkup pendidikan. Disdik Garut harus bekerja sesuai asas profesionalitas, proporsionalitas dan akuntabilitas sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

HMI Garut juga mendorong kepada inspektorat dan DPRD untuk segera mengevaluasi kinerja dinas pendidikan Kabupaten Garut. Selain itu, HMI Garut juga mendorong kepada Kejari dan Polres Garut untuk segera mengusut permasalahan yang ada di tubuh dinas pendidikan Kab Garut.

Kita juga meminta semua pihak yang diduga melakukan perbuatan yang melanggar hukum untuk ditindak secara tegas. “Pihak DPRD, Kejari dan Polres Garut harus mengusut tuntas kasus di tubuh Disdik Garut,, terutama dugaan belanja Finger Print di sekolah-sekolah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Dzatzat Darajat kepada LogikaNews.Com mengatakan, pihaknya tidak mengetahui persoalan dugaan jual beli di Dinas Pendidikan. “Di Disdik Garut tidak ada pagu anggaran untuk belanja Finger Print. Surat dari HMI Garut sudah kami terima,” katanya. (Asep/ red
Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
SWASTAMITA 2025 Usung RITES DISRUPTED: Fragments of the Past
Tingkatkan Minat Baca, Centratama Group Hadirkan Perpustakaan Digital di SMPN 35 Bandung
Ribuan Mahasiswa Ikuti PPKMB 2025, Sudan & Jepang Lirik USB YPKP
Perkuat Strategi AI, Tel-U Siap Jadi Kampus National Excellence
Ilmuwan Tel-U Raih Top 2 Persen Scientist Worldwide
Pesan Gus Ipul kepada Ratusan Wisudawan Polteksos Bandung
Pendidikan Karakter Libatkan TNI-Polri, Fokus Sekolah Negeri

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Jumat, 17 Oktober 2025 - 14:17 WIB

SWASTAMITA 2025 Usung RITES DISRUPTED: Fragments of the Past

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:45 WIB

Tingkatkan Minat Baca, Centratama Group Hadirkan Perpustakaan Digital di SMPN 35 Bandung

Minggu, 12 Oktober 2025 - 19:47 WIB

Ribuan Mahasiswa Ikuti PPKMB 2025, Sudan & Jepang Lirik USB YPKP

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:20 WIB

Perkuat Strategi AI, Tel-U Siap Jadi Kampus National Excellence

Berita Terbaru

Ir. R. Darwin Suratman Winata, ST. MAP. AIFO saat berfoto  dengan Walikota Bandung M. Farhan.

FEATURED

Tak Hanya Mengawal, Pelatih Mampu Dongkrak Mental Atlet

Selasa, 28 Okt 2025 - 17:49 WIB

PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) kembali menghadirkan program Kelas Cerdas Digital (KCD) bersama Gerakan Donasi Kuota (GDK) di SMK Endang Darma Ayu, Indramayu, Senin (27/10).

FEATURED

XLSMART Gelar Kelas Cerdas Digital dan Gerakan Donasi Kuota

Selasa, 28 Okt 2025 - 17:30 WIB

Taqi Arena Badminton Academy tampil perkasa mematahkan kedigjayaan Klub Mutiara Cardinal sekaligus tampil sebagai juara umum Kejuaraan Bulutangkis Bandung Utama Open III tahun 2025. PJ/Joel

FEATURED

Klub Bulutangkis Taqi Patahkan Kedigjayaan Mutiara Cardinal

Senin, 27 Okt 2025 - 16:08 WIB

Atlet Sambo Jabar bawa medali dari PON Beladiri Kudus. PJ/Dok

FEATURED

Turunkan Atlet Lapis Dua Sambo Sabet 11 Medali PON Beladiri

Senin, 27 Okt 2025 - 10:55 WIB