MESKI industri musik tanah air tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya, namun bagi seorang Ixan Rantas, pentolan group band SAHARA, tetap menjadi “pegangan hidup”.
Sebagai musisi, Rocker yang dikenal lewat “Angin Malam” dia terus berkiprah didunia musik, meski saat ini dunia rock tampak mati suri.
“Saya sampai saat ini masih nge band, soalnya kalau mau kerja, ga ada yang nerima,” katanya bercanda usai latihan di TALONS Cafe, Padalarang Selasa malam (06/02/2024).
Menurut pria yang tampak lebih religius ini, industri musik saat ini jauh berbeda dengan era 90an dulu. Selain banyak kendala seperti market, bugjet juga sangat menentukan.
“Intinya, saya sebagai musisi masih banyak perjalanan, intinya soal bugjet. Kalau dulu kan jelas, ada fisiknya berupa kaset, CD, nah, kalau sekarang apa yang mau dijual,” tanya pria yang masih tampak segar di usia yang sudah tidak muda lagi.
Bugjet yang dimaksud adalah ketika ada wedding, giliran musisi seperti tak dianggap alias dinomorduakan
“Misalnya gini, ada wedding atau eo nih, hitung-hitungan, tenda misalnya Rp 15 juta, catering Rp 30 juta, begitu band Rp 5 juta eh mereka bilang aduh mahal sekali, padahal yang bikin ramai itu kan bukan catering apalagi tenda,” ungkap kang Ixan.
Meskipun begitu, hal ini tak membuat para musisi menyerah, apalagi mundur.
“Nah, mungkin mentalnya musisi Indonesia memang dari dulu sudah seperti itu, mereka sudah tahu industri musik itu tidak menjanjikan, tapi tetap kekeuh ingin dijalur itu,” katanya.
Disinggung tentang artis yang ngonten, pemilik lengkingan suara bak vokalis Steel Heart Milijenko Matijevic mengaku belum berminat. Pasalnya banyak yang harus dipersiapkan untuk menjadi conten creator.
“Kalau SAHARA ada, kalau sendiri saya bingung mau nyari timnya, harus milenial karena spiritnya kan berbeda dengan kita. Kalau mereka mah di wc megang hanphone juga bisa jadi kantor, nah kalau kita kan mana mau,” tambah Ixan sembari tertawa.
Lalu bagaimana menjaga kualitas suara?
“Kalau nyanyi itu kayak ngaji ya, harus setiap hari, mau pengin mau nggak, harus dinyanyiin. Misal saya sebulan ga nyanyi nih, nah begitu nyanyi udah lupa. Kalau penyanyi itu menurut saya paling pintar, pintar menghayal, kan kalau gitar misal main di D, kan kelihatan ya, fisiknya D, kalau vokal contoh tekniknya advoice, kan ga ada gambar ya, jadi dia harus menghayal,” kelakar pria yang asik diajak berbicara ini lagi sambil terbahak-bahak.
Mendekati bulan suci Ramdhan, Ixan Rantas akan fokus menjalani bulan puasa secara full.
“Karena dalam setahun hanya ada sebulan, mungkin juga kita tahun depan dapat berpuasa kan, jadi harus di full in lah,” tutupnya. *** Miftahul Akmal
foto : ig ixan.rantas