BANDUNG, PelitaJabar – Dipercaya menjadi manejer tim karate Kota Bandung bukan serta merta langsung diterima Mayor Toni Kurniawan. Penuh pertimbangan, itu jelas. Waktu harus ekstra dari biasanya, penting disiapkan.
Tawaran menjadi tim karate Porprov kota Bandung akhirnya diterima. Terpikir oleh Mayor Toni jika tawaran menjadi manajer juga ibadah dan dapat menyalurkan hobinya yang cinta olahraga karate.
Yang paling membuatnya bersemangat adalah ijin dari Kolonel. Inf. Donny Ismuali Bainuri selaku Komandan Distrik Militer (Kodim) 0618/BS Kota Bandung tempat Toni bertegas.
Tuntas sudah tugas Mayor Toni pada Porprov XIV Cabor karate sejak 7 – 11 November lalu di Lapangan Tenis Indoor Kabupaten Subang.
‘Alhamdulillah, Kota Bandung dapat meraih prestasi maksimal di ajang Porprov Jabar 2022 kali ini,’ kata Mayor Toni kepada PJ Senin 14 November 2022.
Secara target pencapaian tim karate Kota Bandung memang belum sesuai dengan target.
‘Target kita adalah juara umum dengan 4 medali emas. Tetapi inilah hasil yang terbaik di ajang porprov 2022 dengan raihan 3 medali emas, 2 perak dan 4 Perunggu,’ katanya.
Karena itu, dia juga mohon maaf pada KONI dan Pemerintah Kota Bandung atas hasil tersebut.
Ditegaskan, jika prestasi Olah raga beladiri karate saat ini sudah merata di semua daerah di Jawa Barat.
Bahkan semua daerah sudah bersaing. Semua daerah katanya adalah pesaing dengan kualitas bagus.
‘Sekarang bagaimana kita menerapkan taktik dan strategi binpres (bidang pembinaan prestasi) dan binlat (bidang pembinaan dan latihan) sampai di lapangan pertandingan,’ ucap Mayor Toni.
Secara global tingkat Sportifitas di Porprov baik. Hanya saja katanya perlu ada beberapa yang dievaluasi.
‘Mutasi atlit harus dilaksanakan secara sportif. Hal ini yang belum berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Lalu perwasitan perlu ditingkatkan lagi. Terutama tingkat kepekaan di dalam memimpin sebuah pertandingan. Karena wasit ini memegang kendali dan perannya sangat menentukan di dalam menoreh hasil yang terbaik bagi seorang atlet. Ini menurut saya yang perlu di evaluasi,’ paparnya.
Berbicara tim karate kota Bandung, tentunya banyak pula yang harus dievaluasi terutama kaitan pada pertandingan di Porprov Kabupaten Subang. Evaluasi tersebut terutama terkait pada perolehan medali.
‘Saya melihat jika secara tehnik, taktik serta skill perorangan atlet karate Kota Bandung sudah diatas rata-rata. Menurut saya yang perlu di evaluasi adalah pengendalian diri. Karena sesungguhnya di dalam pertandingan ini yang lebih sulit adalah mengalahkan dirinya sendiri,’ ucapnya.
Terkait pelaksanaan pertandingan, Mayor Toni yang berasal dari perguruan Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) ini menyebutkan, secara umum berjalan baik. Namun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan.
‘Terutama venue pertandingan. Venue pertandingan belum siap dan sepertinya terkesan dipaksakan. Buktinya pada saat pertandingan masih dilakukan perbaikan-perbaikan. Begitu diguyur hujan, akibatnya lapangan bocor. Ini jelas mengganggu jalannya pertandingan,’ terang calon kuat Ketua KKI Kota Bandung ini.
Dirinya berharap semoga Porprov Jabar dapat menjadi ruang terbaik untuk KONI Provinsi maupun Kabupaten dan Kota di Jabar untuk mengevaluasi pembinaan dan pendidikan para atlet karate di Jawa Barat
‘Semoga hasil dari Porprov lalu muncul atlet-atlet berkualitas dan dapat mengharumkan Jawa Barat pada PON mendatang di Provinsi Aceh-Sumut 2024, semoga saja,’ harap Mayor Toni. Joel