GARUT, PelitaJabar – Meski molor karena berbagai kendala, akhirnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut telah menyelesaikan proses Rekapitulasi Pemilu 2024 dengan lancar saat pleno Selasa malam (04/03/2024) lalu.
Rapat Pleno terbuka KPU Garut dilaksanakan sejak 1-5 Maret 2024 berlangsung di Ballroom Hotel Harmoni jalan Cipanas Baru, Tarogong Kaler – Garut.
Ketua KPU Kabupaten Garut, Dian Hasanudin, menyampaikan hasil rekapitulasi (penghitungan suara) akan diumumkan langsung oleh KPU Kabupaten Garut. Ia berharap seluruh pihak dapat menghormati hasil proses tersebut.
“Alhamdulillah dari awal sampai akhir secara umum prosesnya berjalan dengan lancar, dan sejumlah saksi telah menandatangani meski ada beberapa yang tidak ikut menandatangani tetapi secara rinci mereka mengikuti sampai akhir,” kata Dian.
Dijelaskan, hasil rekapitulasi sudah dilaporkan ke KPU Provinsi Jawa Barat, sebagai langkah terakhir sebelum rekapitulasi tingkat provinsi.
Beberapa hasil rekapitulasi yang sebelumnya ditangguhkan telah diselesaikan setelah melalui proses pencermatan, pencocokan, dan penelitian.
“Sempat terjadi dinamika terkait soal Cibatu, Pakenjeng dan Sukaresmi saat berlangsung rekapitulasi, namun hal ini bisa diselesaikan meskipun demikian memang ada keberatan dari saksi, ya kita terima saja kaitan dengan keberatan yang dituangkan dalam model kejadian khusus ya di dalam proses rekapitulasi selama proses berlanjut,” paparnya.
Dikatakan, walau terdapat kendala terkait aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), seperti jumlah pemilih perempuan dan laki-laki, secara umum proses rekapitulasi berjalan lancar.
“Akhirnya proses rekapitulasi hari ini relatif dipending karena proses rekapitulasinya selesai di hari kemarin, sampai pencermatan tetap kita bahas hasil pencermatan serta pencetakan dokumen model D hasil kabupaten itu memakan waktu yang cukup banyak, sehingga hari ini baru bisa selesai prosesnya,” katanya, Kamis (7/03/2024)
Selama proses rekapitulasi Pemilu 2024 berjalan lancar di Kabupaten Garut tanpa kejadian khusus seperti Pemungutan Suara Ulang (PSU), meskipun mengalami kendala terkait logistik seperti surat suara rusak.
“Mudah-mudahan nanti di pilkada persiapan kita bisa lebih matang dan setiap kejadian ataupun temuan-temuan yang terjadi saat ini bisa jadi bahan evaluasi dan dijadikan bahan perbaikan kedepan,” pungkasnya. Jang