BANDUNG, PelitaJabar – Tak hanya berbuka puasa bersama di Masjid Trans Studio Mall, sedikitnya 150 yatim piatu juga diajak shopping di TSM, Senin 25 April 2022.
Kegiatan sosial tersebut merupakan program rutin Majelis Taklim Al Jabbar 86 dan Al Jabbar 86 Coupe yang telah berjalan selama kurun 14 tahun.
‘Kegiatan kita hari ini adalah untuk berniat i’tikaf, mulai dari ashar hingga sahur bersama sama, dan buka puasa bersama. Jadi kita bubar setelah shalat subuh. Dilanjutkan santunan rutin bulanan bagi 600 santri yang berada di 12 titik di 6 kota di Jawa-Barat,’ jelas pimpinan MT Al Jabbar 86 dan Al Jabbar 86 Coupe H. Andri Wilman kepada PJ usai buka puasa bersama 200 yatim piatu.
Dikatakan, meski kondisi perekonomian belum cukup baik akibat pandemi, namun pihaknya terus melakukan kebaikan-kebaikan yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat dan organisasi lainnya.
‘Tentunya kita juga tidak bisa berdiam diri, karena adik-adik kita ini memiliki hak dan kehidupan yang sama, sehingga menjadi penerus cita-cita bangsa ini. Bulan ramadhan menjadi kegiatan puncak MT Al-Jabbar untuk memaksimalkan sedekah, infaq dan zakat, dan kita menyampaikan langsung kepada mereka,’ papar H. Andri seraya mengucapkan terimakasih kepada Trans Studio Mall yang telah memberikan tempat untuk berbuka.
Senada, El Hendra Kusuma, Owner Warung Sidqah menjelaskan, setelah sebelumnya berbagi paket makanan kepada para pengguna jalan di tiga lokasi, yakni Gasibu, Cihampelas dan Wastukencana, Warung Sidqah juga membagikan paket sembako.
‘Warung Sidqoh dengan MT Al- Jabbar 86, itu sebetulnya penjualan paket berbuka puasa, dengan modal Rp 20 ribu kita jual Rp 3 ribu. Tujuannya, kita melatih masyarakat, kalau memberi, kesannya kita melatih mental miskin, jadi mereka mengeluarkan uang dari sakunya sendiri,’ ucap Hendra.
Tahun ini pihaknya menyediakan 900 paket sembako gratis, dilaksanakan di 10 hari puasa terakhir dan 900 penjualan paket berbuka murah.
‘Harapan kedepan, semoga kegiatan seperti ini menjadi inspirasi bagi para teman-teman di klub, yang mana komunitas itu bukan hanya untuk hura-hura, namun setidaknya ada unsur sosial, berbagai kepada sesama,’ pungkasnya. ***