Oded Ingatkan Bahaya Rokok

- Penulis

Kamis, 25 Januari 2018 - 17:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung, PelitaJabar— Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial kembali mengingatkan merokok berbahaya bagi kesehatan. Tak hanya perokoknya, tetapi juga untuk orang-orang di sekitarnya. Perokok pasif atau orang bukan perokok namun terpapar asap rokok, memiliki kecenderungan terkena bahaya rokok lebih besar ketimbang perokoknya sendiri.

“Masyarakat yang belum bisa meninggalkan rokok secara total saya mengimbau hati-hati saat merokok. Jangan sampai merokok di lingkungan yang tidak merokok. Itu menyebabkan teman-teman yang tidak merokok menjadi perokok pasif,” imbau Oded usai membuka Workshop Bahaya Merokok di Auditorium Balai Kota Bandung, Kamis (25/1).

Ia juga mengajak agar warga bisa berpikir lebih sehat dengan tidak merokok. Pasalnya, kencenderungan jumlah warga yang merokok di Kota Bandung ini terus meningkat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya mengingatkan dan mengajak untuk menghindari rokok. Karena dari sisi kesehatan ataupun tinjauan agama sekalipun sesungguhnya merokok itu memang sesuatu yang makruh atau dilarang,” jelas Oded.

Kajian yang dilakukan oleh Smoke Free Bandung tahun 2016 menyebutkan bahwa dari 900 responden yang diteliti, 37% adalah perokok. Dari 37% itu, 31% di antaranya telah merokok sejak usia 15 tahun. Hal itu lantas memicu kekhawatiran Kepala Dinas Kesehatan Rita Verita terhadap kondisi generasi muda saat ini. Sebab merokok tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa tetapi anak-anak.

“Hal ini harus diperhatikan. Khususnya bagaimana generasi kita ke depan kalau anak kecil saja sudah mulai merokok,” ujar Rita.

Di Kota Bandung, jumlah kasus penyakit dari perokok berusia di atas 10 tahun mencapai 36,3%. Angka tersebut terbilang cukup tinggi. Terlebih lagi, rokok merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular. Di Kota Bandung pada tahun 2010, penyakit tidak menular ini lebih tinggi rasionya dibandingkan penyakit menular.

Penyakit-penyakit yang paling sering muncul antara lain stroke (8,24%), diabetes mellitus (3,15%), dan penyakit kardiovaskuler (13,73%). “Darah tinggi atau hipertensi, kencing manis atau diabetes, stroke dan kanker menjadi kasus yang tinggi di Kota Bandung,” ungkap Rita.

Oleh karena itu, Pemkot Bandung mendukung kegiatan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) yang digagas oleh pemerintah pusat. “Presiden mengeluarkan instruksi nomor 1 tahun 2017 bahwa masyarakat harus bisa memahami Germas dan masyarakat dituntut untuk mengerti CERDIK,” imbuh Rita. Red

Komentari

Berita Terkait

Peduli Sesama, BRI RO Bandung Sembelih Hewan Qurban
Sesmendukbangga Sebut Bogor Salah Satu Daerah Prioritas
XLSMART Salurkan 112 Ekor Hewan Qurban Se Indonesia
Usai dilantik, Sekda Baru Tancap Gas
Lantik Iskandar Zulkarnain, Berikut Pesan Farhan
Asmul Sebut Sekda Definitif Sangat Penting
Rayakan Liburan Hemat Idul Adha Bareng Mobil Hybrid
Mau ke Malaysia dan Singapura, Tenang Ada Paket Jumbo 100GB

Berita Terkait

Jumat, 6 Juni 2025 - 21:21 WIB

Peduli Sesama, BRI RO Bandung Sembelih Hewan Qurban

Jumat, 6 Juni 2025 - 20:44 WIB

Sesmendukbangga Sebut Bogor Salah Satu Daerah Prioritas

Jumat, 6 Juni 2025 - 20:31 WIB

XLSMART Salurkan 112 Ekor Hewan Qurban Se Indonesia

Jumat, 6 Juni 2025 - 13:21 WIB

Usai dilantik, Sekda Baru Tancap Gas

Jumat, 6 Juni 2025 - 12:49 WIB

Lantik Iskandar Zulkarnain, Berikut Pesan Farhan

Berita Terbaru

FEATURED

Peduli Sesama, BRI RO Bandung Sembelih Hewan Qurban

Jumat, 6 Jun 2025 - 21:21 WIB

FEATURED

Sesmendukbangga Sebut Bogor Salah Satu Daerah Prioritas

Jumat, 6 Jun 2025 - 20:44 WIB

FEATURED

XLSMART Salurkan 112 Ekor Hewan Qurban Se Indonesia

Jumat, 6 Jun 2025 - 20:31 WIB

FEATURED

Usai dilantik, Sekda Baru Tancap Gas

Jumat, 6 Jun 2025 - 13:21 WIB

FEATURED

Lantik Iskandar Zulkarnain, Berikut Pesan Farhan

Jumat, 6 Jun 2025 - 12:49 WIB