BANDUNG, PelitaJabar – Pelatih tinju Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON Jabar kesulitan mencari sparing-patner untuk menguji kemampuan para atletnya.
“Kami nyaris melatih anak’anak dengan lawan seadanya. Paling kami hanya melakukan sparingdengan mencoba petinju putra berhadapan dengan putri. Tapi saya lihat mereka tidak maksimalmainnya,” ungkap Alberto Alfons di ruang Kominfo KONI Jabar Jalan Padjajaran Jumat (6/11/2020).
Selama Covid-19, tambahnya latihan lebih banyak menitik beratkan pada fisik dan tehnik. Sedangkankan sparing-patner tidak terlalu sering. Karena untuk menjaga protokol kesehatan kepada para atlet.
“Memulai latihan anak-anak akan di tes suhu tubuhnya lalu disuruh cuci tangan dan jugamemakai hand-sanitizer. Ini wajibkan dilakukan atlet untuk memulai latihan, sesuai petunjuk KONI Jabar,” ucap Alberto.
Pada PON Papua, Jawa Barat meloloskan 13 atletnya terdiri 6 atlet putri dan 7 putra. Semuanya hampir wajah baru. Selain Erni Amalia petinju lama, jumlah ini terbanyak dibandingkan daerah lainnya selain tuan rumah Papua yang otomatis meloloskan semua petinjunya.
Ditanya soal target di PON Papua nanti, Alberto didampingi atlet putri Ajeng Syifa Silvia, dengan mantap menyebutkan akan mempersembahkan 6 medali emas untuk Jawab Barat.
“Mudah-mudahan dapat terpenuhi. Enam emas ini sama dengan yang kami dapat pada PON 2016 dan merebut juara umum. Doakan saja,” harapnya.
Dirinya hanya memfokuskan perhatian pada petinju Nusa Tengga Timur dan tuan rumah pada PON nanti.
“Saya harus katakan pada atlet Jabar untuk memberi perhatian khusus kepada kedua daerahini. Saya optimis petinju Jabar masih unggul dari sisi kualitas,” pungkasnya.
Sementara Ajeng menyebutkan kalau latihan yang dilakukannya bersama teman-temannya berjalan baik.
“Kami latihan biasa. Menjalakan program latihan dan mengikuti intruksi pelatih. Kalau pun kami harus meninggalkan keluarga, itu adalah resiko. Dan saya harus menjalaninya dengan profesional,” tutup Ajeng yang akan turun pada kelas 45 kg ini. Mal/Joel