BANDUNG, PelitaJabar – PT Pos Indonesia mencatat, pertumbuhan Net Income 71 persen sebesar Rp 584 miliar. Salah satunya berasal dari kontribusi kebijakan efisiensi biaya sebesar -16 persen.
Revenue Outlook 2021 mengalami penurunan dibandingkan 2020 karena program penyaluran BST tahun 2021 lebih kecil.
Kontribusi efisiensi biaya yang paling signifikan diperoleh dari biaya administrasi yang turun 64 persen, biaya umum 46 persen dan biaya operasi 29 persen.
Tak hanya itu, 2 aplikasi mobile PosPay un-tuk Layanan Jasa Keuangan dan PosAja untuk layanan jasa Kurir dan Logistik juga meningkat tajam.
‘Berkat kerja keras semua insan pos, di penghujung tahun 2021 jumlah Number of Account (NoA) PosPay telah mencapai lebih dari 1,5juta NoA dan downloader PosAja lebih dari 223ribu,’ jelas Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) di Bandung, Jumat 28 Januari 2022.
Pada tahun 2022 Pos Indonesia menargetkan jumlah O-Ranger naik tiga kali lipat atau 20.000 agen dari posisi saat ini 9.300 agen.
Dalam RKAP 2022 Pos Indonesia menetapkan target pertumbuhan Revenue sebesar 21,51 persen target pertumbuhan Net Income sebesar 8,2 persen dan pertumbuhan EBITDA sebesar 22,05 persen sehingga diharapkan aset perusahaan tumbuh sebesar 8,81 persen. ***