BANDUNG, PelitaJabar – Sama seperti cabang olahraha (Cabor) lain yang mempersiapkan para atletnya menghadapi Pekan Paralympik Nasional (Peparnas), cabor menembak dibawah komando Mayor. TNI. Yayat Dedi Hermawan, melakukan hal yang sama.
Kang Yayat begitu manejer menembak tim Peparnas Jabar ini akrab dipanggil, mengatakan, cabor menembak harus bergerak cepat.
“Menembak sebagai salah satu cabor yang baru dipertandingkan di Peparnas Papua 2021, masih dalam tahap pengembangan. Kendati peralatan masih terbatas, tapi atlet dapat berlatih dengan baik. 8 atlet saat ini berlatih sampai di bulan kedua menunjukkan hasil memuaskan,” kata Kang Yayat kepada PJ Kamis 21 September 2023.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan, dari tehnik, fisik dan mental atlet sudah menunjukkan perkembangan yang baik. Karena menajalani latihan secara berkesinambungan dan disiplin.
“Dari ketiga sisi tersebut tidak ada yang perlu dirisaukan. Insha Allah aman. Bahkan sisi psikologis pun kita berikan sentuhan karena hal tersebut sangat berpengaruh kepada atlet khususnya saat bertanding. Si atlet tidak boleh memiliki beban psikologis, harus lapang dada, terbuka dan easy going,” papar Kang Yayat.
Disebabkan alokasi terbatas sehingga jumlah atlet yang ada baru 8 orang. Sedangkan untuk tim yang full, seharusnya minimal ada 24 orang atlet.
Berikut nama-nama atlet yang tengah mengikuti Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Peparnas XVII 2024 Jabar, M. Hilman, Rustandi, Sunjaya, Khaerul Umam, Putri dan Ika turun di nomor air rifle match serta Ira dan Waidi yang main di nomor air pistol.
“Dengan jumlah atlet yang ada pada tim Jabar, tentunyan belum memadai untuk mengikuti seluruh nomor yang dipertandingkan yaitu 15 nomor,” ucapnya seraya menyebutkan atlet menembak Jabar di tukangi dua pelatih I Ketut Wahyu dan Sutadi.
Disinggung kendala, Kang Yayat menjelaskan aksessibilitas menjadi kendala selama latihan.
“Kami menghadapi kendala yang sangat berarti saat ini. Khusunya soal aksesibilitas di venue tempat latihan. Karena venue cabor menembak di lantai 2 dan tidak terdapat lift. Sehingga sangat merepotkan bagi atlet disabilitas,” cerita Kang Yayat.
Terutama katanya khusus atlet yang menggunakan kursi roda. Sehingga atlet harus digendong ke lantai 2.
Bahkan pada tahun 2021 ada atlet yang harus diangkat dengan kursi rodanya ke lantai 2.
“Itu dilaksanakan pada saat naik pagi hari dan saat turun di sore hari. Harapan kami venue yang ada bisa diperbaiki menjadi ramah disabilitas. Artinya akses buat atlet Peparnas harus ada,” harapnya.
Dia menyampaikan terimakasih atas dukungan NPCI Jawa Barat.
“Dukungan NPCI Jabar di Pelatda cukup memadai. Mulai peralatan latihan, air minum, suplemen. Bahkan akomodasi yg sangat sangat 2 nyaman yaitu di hotel bintang 3,” tutupnya. Joel