JAKARTA, PelitaJabar – Warga kota Bandung yang menunggak BPJS, kini tak perlu khawatir. Pasalnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggandeng Tahir Foundation (Mayapada Group) dalam Program Inovasi Pendanaan Masyarakat Peduli JKN (PIPMPJ) BPJS Kesehatan tahun 2022.
Program sosial itu berlaku bagi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Bukan Pekerja (BP) yang menunggak di wilayah Kota Bandung.
Soal tunggakan, Yana menyebut data peserta PBPU menunggak adalah 246.916 peserta dengan jumlah tunggakan Rp 284.816 miliar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
‘Jumlahnya sampai Rp2 miliar yang seluruhnya akan dipergunakan untuk melunasi tunggakan iuran dan iuran 1 tahun dimuka Peserta Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja di Kota Bandung,’ kata Plt. Walikota Bandung yana Mulyana disela Perjanjian kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan Tahir Foundation, di Ballroom BPJS Kantor Pusat, Jakarta, Senin 21 Maret 2022.
Karena itu, Yana mengucapkan terima kasih kepada pihak Mayapada Group atas perhatian dan partisipasi membantu masyarakat Kota Bandung.
‘Bantuan ini sangat berharga dan bermanfaat bagi warga Kota Bandung peserta BPJS Kesehatan yang masih menunggak karena situasi ekonomi saat ini dalam tahap pemulihan,’ tutur Yana.
Ia menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menjalankan amanat Undang-Undang dan regulasi tentang program Jaminan Kesehatan Kartu Indonesia Pintar (JKN-KIS), dengan melindungi warganya melalui kepesertaan BPJS Kesehatan.
‘Per bulan Maret 2022, capaian kepesertaan JKN-KIS Kota Bandung tercatat 2.470.454 peserta atau 97,73 persen dari total penduduk Kota Bandung yaitu 2,5 juta jiwa,’ ucapnya.
Sementara CO Chairman Tahir Foundation, Jonathan Tahir menerangkan, misi utama Tahir Foundation salah satunya memberikan pelayanan kesehatan secara khusus dengan jembatani kesenjangan masyarakat.
‘Sebagai inisiatif membantu program BPJS. Sebetulnya dari dulu diumumkan, grup Mayapada selalu mendukung yang dibutuhkan masyarakat,’ tegasnya.
Sementara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Gufron menerangkan, program jaminan kesehatan sosial sebagai wujud kepedulian pemberian perlindungan jaminan sosial kepada masyarakat.
‘Sejak hadirnya JKN KIS ini sangat dirasakan oleh masyarakat dan dapat dilihat pemanfaatan. Bisa dilihat sekitar 1,1 miliar kunjungan untuk JKN KIS,’ pungkasnya. ***